ST.LOUIS ARTISTS ABROAD


Sebelas orang seniman Amerika Serikat yang tergabung dalam St Louis Artists Guild berkunjung ke Indonesia selama 2 minggu dalam program “St Louis Artists Study Abroad 2010”. Program kerjasama antara Konsulat Jenderal RI Chicago dan St Louis Artists Guild ini merupakan salah satu implementasi ”Kemitraan RI-AS” di bidang sosial budaya. Melalui program tahunan ”Study Abroad”, para seniman AS dan Indonesia saling berkunjung untuk mempelajari budaya masing-masing dan menginspirasi karya mereka dengan perpaduan dari dua budaya tersebut.

Tim Seniman AS yang terdiri dari pelukis, pemahat, fotografer, designer, dan pecinta seni tiba di Indonesia sejak tanggal 20 September 2010 dan akan kembali ke AS pada tanggal 5 Desember 2010. Selama di Indonesia mereka mengunjungi Jakarta dan Bali untuk mempelajari seni budaya Indonesia. Tim seniman AS juga telah mengadakan ”Pameran Seni Rupa RI-AS” di Blanco Renaissance Museum, Ubud, Bali pada tanggal 26-28 November 2010 dan akan mengadakan Pameran di Museum Nasional, Jakarta pada tanggal 2-4 Desember 2010.

Pameran Seni Rupa RI-AS di Blanco Rennaisance Museum dibuka secara resmi oleh Konsul Jenderal RI Chicago Benny Bahanadewa pada tanggal 26 November 2010 dan dihadiri oleh sekitar 500 undangan. Acara pembukaan ditandai dengan pengguntingan pita dan dimeriahkan dengan beberapa tarian trasisional Bali yang dibawakan oleh penari Swara Mahardika dan penari asal AS. Pameran seni rupa ini menampilkan karya lukis, seni pahat dan patung, fotografi, design dan kerajinan tangan karya para seniman AS dan seniman Bali, termasuk Mario Blanco dan Delia von Rueti. Selain di Bali dan Jakarta, karya-karya yang diinspirasi oleh perpaduan budaya Indonesia-AS tersebut akan dipamerkan pula di beberapa kota di beberapa kota di AS, antara lain di Chicago, St. Louis, Kansas, dan Washington DC.

Konsul Jenderal RI Chicago, Benny Bahanadewa dalam pidato pembukaan pameran di Museum Blanco mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk sumbangan penting dalam upaya memperkuat dan meningkatkan hubungan kerjasama dan persahabatan antara Indonesia-AS, khususnya di bidang sosial dan seni budaya. Program ini akan menjadi program tahunan dalam upaya pengenalan dan pembelajaran seni budaya Indonesia kepada seniman AS dan sebaliknya.

Selama berada di Bali, para seniman AS didampingi pelukis ternama Indonesia, Mario Blanco mengadakan pertemuan dengan pewaris Puri Ubud, mengikuti workshop melukis di atas telur serta belajar seni rupa Indonesia pada sejumlah maestro pelukis tradisional, antara lain, pelukis bergaya Young Artist I Ketut Soki dan pelukis bergaya tradisional dengan tema modern Dewa Nyoman Batuan. Mereka juga berinteraksi langsung dengan masyarakat Ubud dan melihat penari berlatih di balai banjar. Direktur Eksekutif St Louis Artists Guild yang juga pimpinan rombongan menyampaikan kesan-kesannya yang sangat impresif. Menurutnya, pengalaman para seniman AS selama di Bali memberikan pemahaman yang berbeda dalam melihat seni budaya, terutama di Ubud di mana seni budaya menyatu dalam aktivitas adat dan ritual, bukan sekedar media untuk mengekspresikan diri. Hampir semua orang di Bali adalah seniman karena segala hal dibuat dengan cara yang indah, ungkapnya. Sejumlah ide yang muncul dari workshop dan pameran ini akan segera digarap oleh para seniman AS.

Pada kunjungan di Jakarta, para seniman AS tersebut akan mengikuti Workshop Membatik di Museum Tekstil, mengunjungi tempat–tempat seni dan bersejarah, mengadakan Pameran Seni Rupa di Museum Nasional, dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Gubernur DKI Jakarta dan Menteri Pariwisata RI. Selain kegiatan budaya, beberapa seniman AS yang juga berprofesi sebagai pengusaha dipimpin oleh Konjen RI Chicago dan Harry Lim akan melakukan kunjungan ke beberapa Rumah Sakit untuk mengadakan penjajagan atas rencana
bantuan pemberian peralatan medis dari BJC Hospital Group, St. Louis kepada rumah sakit-rumah sakit di Indonesia.

Menurut Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Chicago, pada kunjungan tahun pertama ini, para seniman AS ingin mengenal lebih dekat dan mempelajari seni budaya Indonesia terutama membatik dan seni rupa agar sekembalinya dari Indonesia mereka dapat turut memperkenalkan dan mengajarkan seni budaya Indonesia di AS. Kegiatan para seniman AS di Indonesia ini diliput oleh berbagai media elektronik dan cetak, antara lain : TV VOA (Voice of America), TVRI, Trans TV, Bali TV, Tempo, Bali Post, Nusa Bali , Radar Bali, Indonesian Tetler., Love Indonesia, dan majalah Forbes.

Pemerintah negara bagian Missouri pada tanggal 17 September 2010 telah memberikan piagam penghargaan kepada Konsulat Jenderal RI Chicago atas peran aktif dalam kolaborasi pengembangan dan pertukaran budaya Indonesia – AS, khususnya di negara bagian Missouri, AS dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

St. Louis Artists's Guild, organisasi nirlaba yang dibentuk tahun 1886 merupakan kelompok para seniman AS di wilayah Midwest yang berlokasi di kota Clayton, Missouri. Anggotanya saat ini berjumlah 800 orang seniman AS yang terdiri dari pelukis, arsitek, photograhers, pendidik seni dan pecinta seni lainnya. Kegiatan rutin kelompok ini antara lain menjadi tuan rumah pameran seni AS dan berpartisipasi di berbagai event seni budaya nasional dan internasional. (Sumber: Pensosbud/KJRI Chicago)

Tidak ada komentar: